POLICY BRIEF
EVALUASI PKBM
(PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT)
Oleh: Padillah
Ringkasan Rekomendasi
PKBM merupakan salah satu pendidikan
nonformal yang memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat yang
membutuhkannya. PKBM terbukti efektif untuk
keberlanjutan suatu program
yang dapat meningkatkan
pendapatan warga belajar, namun
tentunya masih banyak yang perlu dievaluasi, seperti sebagai berikut:
1.
Metode atau
pendekatan pembelajaran disesuaikan
dengan konteks lokal
(tematik fungsional), namun tetap mengacu
pada pedoman yang ditentukan.
2.
Memperbaiki Balai
Latihan Kerja yang saat ini dalam kondisi kurang maksimal.
3.
Penyediaan standar
kompetensi pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan kecakapan
hidup (Life Skill).
4.
Tenaga pendidik
atau tutor dibekali melalui pelatihan dan atau bahan bahan/acuan pembelajaran
program.
5.
Tenaga pengawas
yang mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan nonformal.
6.
Penyelenggaraan
program diutamakan daerah yang terpencil dan buta aksara tinggi seperti Papua.
Rekomendasi ini didukung oleh hasil penelitian
1.
Kebutuhan yang
makin kompleks serta perkembangan teknologi diberbagai bidang kehidupan di
Indonesia semakin maju harus diiringi dengan pemerataan pada bidang pendidikan.
2.
Sebanyak 3,56
persen penduduk Indonesia atau dari 5,7 juta orang masih buta aksara. Ini
berdasarkan data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per tahun
2015. Angka tersebut menurun tipis dari tahun 2014 sebelumnya yakni 3,7 persen
atau 5,9 juta penduduk.
3.
Diretur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Harris Iskandar menuturkan upaya pemberantasan buta aksara yang
telah dilakukan sejak 2005 silam masih terkendala berbagai masalah. Terutama
faktor kemiskinan, lokasi yang tidak terjangkau, dan kurangnya motivasi
belajar.
4.
Papua menjadi
provinsi dengan persetase penduduk tuna aksara yang tertinggi. Berdasarkan data
Kemendikbud, penduduk tuna aksara berusia 15 - 59 tahun di Papua mencapai 28,61
persen. Sementara Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan 10,62 persen, dan Sulawesi
Barat di posisi ketiga (7,63 persen). Adapun di Jawa Barat masih terdapat 2,03
persen penduduk yang buta aksar. Jumlah ini menggambarkan sekitar 604.000-an
masyarakat Jawa Barat belum melek aksara.
Analisis Situasi
dan Tantangan
1.
Penataan
kelembagaan/koordinasi antar penyelenggara program
Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi yang disebabkan oleh keragaman dan
luasnya program yang diselenggarakan oleh berbagai pihak. Semua lembaga
pemerintah, baik yang berstatus departemen maupun non departemen,
menyelenggarakan program-program pendidikan nonformal. Berbagai lembaga swasta,
perorangan, dan masyarakat menyelenggarakan program pendidikan nonformal yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lembaga tersebut atau untuk pelayanan kepada
masyarakat. Dengan adanya variasi program yang dilakukan oleh berbagai pihak
itu akan memungkinkan terjadinya program-program yang tumpang tindih. Program
yang sama mungkin akan digarap oleh berbagai lembaga, sebaliknya mungkin suatu
program yang memerlukan penggarapan secara terpadu kurang mendapat perhatian
dari berbagai lembaga. Oleh karena itu koordinasi antar pihak penyelenggara
program pendidikan nonformal sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program serta untuk
mendayagunakan sumber-sumber dan fasilitas dengan lebih terarah sehingga
program tersebut mencapai hasil yang optimal.
2.
Penyediaan tenaga
pendidik atau sumber belajar yang profesional
Penyelenggara kegiatan pembelajaran dan pengelolaan program pendidikan
nonformal sampai saat ini sebagian terbesar dilakukan oleh tenaga-tenaga yang
tidak mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan nonformal. keterlibatan
mereka dalam program pendidikan didorong oleh rasa pengabdian kepada masyarakat
atau kerena tugas yang diperoleh dari lembaga tempat mereka bekerja, dan mereka
pada umumnya berlatar belakang pendidikan formal. Kenyataan ini sering
mempengaruhi cara penampilan mereka dalam proses pembelajaran antara lain
dengan menerapkan pendekatan mengajar pada pendidikan formal di dalam
pendidikan nonformal sehingga pendekatan ini pada dasarnya tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip pembalajaran dalam pendidikan nonformal. Pengelolaan program
pendidikan nonformal memerlukan pendekatan dan keterampilan yang relatif
berbeda dengan pengelolaan program pendidikan formal.
3.
Penyediaan
materi dan metode pembelajaran yang
lebih fungsional dan
kontekstual
Materi pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan klain sehingga dapat
dirasakan manfaat dan
kegunaannya dalam kehidupan
masyarakat. Metode pendekatan yang dilakukan oleh pendidik harus yang
mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan nonformal.
4.
Perlu mengaktifkan
kembali Balai Latihan Kerja dalam menyiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten
sesuai sesuai kebutuhan pasar kerja.
Skenario Kebijakan
1.
Memaksimalkan peran
tokoh atau pemuka agama/adat/masyarakat, serta lembaga/organisasi masyarakat
setempat dalam penyelenggaraan program.
2.
Koordinasi terlebih
dahulu ditingkat desa dan kecamatan di saat ingin membuat program agar tidak
tumpang tindih dan saling bersinergi.
3.
Penyelenggaraan
program diutamakan daerah yang terpencil dan buta aksara tinggi seperti Papua.
4.
Memperbaiki Balai
Latihan Kerja yang saat ini dalam kondisi kurang maksimal
5.
Kerjasama dari
masyarakat setempat atau komunitas maupun lembaga-lembaga yang memiliki agen
atau perwakilan atau aktivitas atau kepentingan atau kegiatan dalam komunitas
dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
6.
Memfokuskan pada
pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan kecakapan hidup (Life Skill).
7.
Pembelajaran
berorientasi pada student centered sehingga model pembelajaran partisipatif lebih dominan digunakan oleh tutor.
8.
Tutor dan warga
belajar harus bersama-sama merencanakan: cara mengidentifikasi kebutuhan
belajar, cara mengidentifikasi potensi, cara perumusan tujuan, cara menentukan
bahan pembelajaran, cara penggalian
sumber dana, cara
penentuan metode, cara penggunaan
alat bantu, cara penentuan waktu,
cara pemasaran hasil.
Kebijakan/Program Prioritas
Adapun
kebijakan prioritas untuk perbaikan kegiatan PKBM, sebagai berikut:
1.
Metode atau
pendekatan pembelajaran disesuaikan
dengan konteks lokal
(tematik fungsional), namun tetap mengacu
pada pedoman yang ditentukan
2.
Penyediaan standar
kompetensi pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan kecakapan
hidup (Life Skill).
3.
Tenaga pendidik
atau tutor dibekali melalui pelatihan dan atau bahan bahan/acuan pembelajaran
program
4.
Tenaga pengawas
yang mempunyai latar belakang pengalaman pendidikan nonformal.
Langkah Eksekusi
1.
Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan:
§ Menyiapkan materi
dan metode pembelajaran yang lebih
fungsional dan cocok diaplikasikan disetiap daerah.
§ Revisi Standar dan Prosedur Penyelenggaraan PKBM
(mengenai: materi, metode pembelajaran, kualifikasi tenaga pendidik)
Pemangku kepentingan yang harus dilibatkan:
1.
Kementrian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia, menyiapkan lapangan kerja untuk lulusan dari kegiatan PKBM.
2.
Pemerintah Daerah
dan DPRD mengkaji dan menyusun peraturan daerah yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan PKBM.
3.
Dinas Pendidikan
Kabupaten/ Kota atas nama Bupati/Walikota seluruh Indonesia menyiapkan materi
dan metode pembelajaran yang lebih fungsional dan kontekstual serta tenaga pendidik atau tutor
yang handal.
Assalamualaikum saya minta maaf posting di blog ini saya atas nama ibu dita TKW arab saudi asal dari sukabumi. maaf sebelumnya kalau lewat tempat ini menceritakan kisah hidup saya bahwa niat saya cuma ingin berbaigi rejeki sama teman teman TKW yang kerja di negara orang bahwa saya menang togel berkat bantuan KI SHOLEH PATY alhamdulilah sekarang saya sudah ada di indon untuk buka usaha jual beli motor bagi teman teman yang kesulitan seperti saya maka langsung aja hubungi KI SHOLEH PATY di nomor TLP 085 244 669 169 di jamin 100℅ bantuan beliu akan megubah hidup anda atau mau di bantu yang lain inilah pesugihan bantuan dari KI SHOLEH PATY(1pesugihan)(2 dana ghaib)(3 penggandaan uang)(4 uang balik)( 5 pemikat)( 6 peglaris bisnis)( 7 angka togel 2d 3d 4d 5d 6d terima kasih
BalasHapusHoax
HapusWah sayang ya bloknya bagus2 tp yg punya trnyta pelakor
BalasHapusBuat blok tntg gmna cranya pcran sm suami org saja kamunya kn kamu skrg lgi sneng2nya jlanin hubngn sma suami org, gk mkir t suami org ud pnya anknistri tp kok ttp saja kmu maksa pngin dinikahin ya